Musrenbang Kemantren Ngampilan Tahun 2025 "Penguatan Potensi Daerah Sebagai Fondasi Transformasi Pembangunan Untuk Kesejahteraan Masyarakat Kota Yogyakarta"

NGAMPILAN - Bertempat di SM Tower Malioboro Yogyakarta, Kemantren Ngampilan telah melaksanakan Musrenbang tingkat Kemantren Ngampilan pada hari Rabu (05/02/2025). Musrenbang tingkat Kemantren ini merupakan agenda terakhir setelah sebelumnya telah dilaksanakan Musrenbang Tingkat Kelurahan yang telah dilaksanakan oleh Kelurahan Notoprajan pada tanggal 17 Januari 2025 dan Kelurahan Ngampilan pada tanggal 16 Januari 2025. Usulan-usulan yang sudah matang diwilayah itu kemudian dibawa ke Pra-Musrenbang untuk dipadukan dengan usulan-usulan lembaga masyarakat tingkat kemantren yang juga telah dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2025.
Kegiatan dibuka dengan berdoa , kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya karya W.R Soepratman, dan dilanjutkan sambutan dari Mantri Pamong Praja Ngampilan Anif Luhur Kurniawan, S.I.P.
Anif menjelaskan tentang pentingnya koordinasi yang dilakukan dalam pembangunan wilayah kemantren Ngampilan, selain pada sektor ekonomi, juga sektor kesehatan dan lingkungan, "Wilayah ngampilan ini merupakan pintu masuk dari arah barat dari malioboro, sehingga penting bagi kita untuk meningkatkan produktifitas kita melalui UMKM dan lain sebagainya, sehingga kita tidak hanya dilewati saja oleh para pengunjung tetapi juga mendapatkan manfaat dari lalu lintas tersebut. Selain itu pada sektor kesehatan juga harus bersama kita perhatikan karena angka stunting kita masih diatas 10% pada tahun 2024 tetapi perlu digaris bawahi bahwa angka tersebut sudah membaik dari tahun sebelumnya, kita mengejar angka stunting kita di bawah 10% sesuai dengan batas stunting yang dicanangkan Kota Yogyakarta. Kita akan menggenjot melalui program-program penanggulangan stunting, dan CSR-CSR yang masuk dari Perusahaan untuk menanggulangi stunting di Wilayah Ngampilan. Selain itu pada bulan maret tahun ini, kota yogyakarta akan mulai melakukan sistem pembuangan sampah baru dengan menggunakan penggerobak, hal ini harus perhatikan juga untuk itu mari kita bersama-sama baik masyarakat, Forkompimtren , LPMK dan lembaga sosial masyarakat untuk selalu mengawal pembangunan agar kemantren ngampilan semakin maju."
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Penjabat Walikota Yogyakarta Ir. Sugeng Purwanto, M.M.A., yang dalam kesempatan ini menjelaskan, dalam konsep perencanaan pembangunan dikenal konsep perencanaan pembangunan top down dan konsep perencanaan pembangunan bottom up . Konsep perencanaan pembangunan top down yaitu model pembangunan yang dilakukan dari atas ke bawah, di mana pemerintah atau manajemen puncak membuat keputusan, kemudian dikomunikasikan ke bawah, sementara konsep perencanaan pembangunan bottom up yaitu perencanaan pembangunan yang didasarkan pada aspirasi masyarakat. Dalam pendekatan ini, masyarakat berperan aktif dalam menentukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan pembangunan.
Apa relevansi keduanya dalam pelaksanaan kegiatan Musrenbang? hal ini sangat berkaitan karena dalam musrenbang kita mempunyai acuan-acuan yang harus dijalankan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta pada tahun 2026 dengan tema Penguatan Potensi Daerah Sebagai Fondasi Transformasi Pembangunan Untuk Kesejahteraan Masyarakat Kota Yogyakarta dengan beberapa pemahaman yang dapat diambil dari tema tersebut adalah :
Potensi Daerah
Dimaknai sebagai kekayaan atau ciri khas daerah, baik itu fisik maupun non fisik yang dapat dikembangkan lebih lanjut ke depan agar bisa dijadikan suatu keunggulan dan solusi bagi suatu daerah.
Transformasi Pembangunan,
Dimaknai bahwa proses dalam pembangunan yang dilakukan melalui proses-proses yang lebih efektif dan efisien serta mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih menyeluruh keterjangkauan dan kebermanfaatan yang didapatkan.
Kesejahteraan Masyarakat,
Dimaknai bahwa tujuan akhir dari pembangunan adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan potensi daerah dengan proses pembangunan yang bertransformasi secara keseluruhan.
- Usulan Utama sejumlah 7 Kegiatan dengan total anggaran 379.368.075,-
- Usulan Pendukung sejumlah 24 Kegiatan dengan total anggaran 277.000.000,-
- Usulan Operasional sejumlah 22 Kegiatan dengan total anggaran 122.400.000,-
- Usulah kepada OPD sejumlah 64 Usulan dengan rincian :
- DISHUB 1 Kegiatan
- BPBD 5 Kegiatan
- DINSOS 1 Kegiatan
- DPP 7 Kegiatan
- DINBUD 2 Kegiatan
- DINDIKPORA 1 Kegiatan
- DINKES 5 Kegiatan
- DISPERTARU 1 Kegiatan
- DLH 4 Kegiatan
- KESBANGPOL 1 Kegiatan
- DPUPKP 32 Kegiatan
- KOMINFO 1 Kegiatan
- SATPOL PP 1 Kegiatan
- DISPERINKOP UKM 1 Kegiatan
Kelurahan Ngampilan
- Usulan Utama sejumlah 4 Kegiatan dengan total anggaran 62.840.000,-
- Usulan Pendukung sejumlah 31 Kegiatan dengan total anggaran 687.530.025,-
- Usulan Operasional sejumlah 37 Kegiatan dengan total anggaran 129.460.000,-
- Usulan kepada OPD sejumlah 4 Usulan untuk DPUPKP
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara Musrenbang oleh Mantri Pamong Praja dan LPMK . Acara kemudian ditutup dengan berdoa.