Sinau Pancasila dan Wawasan Kebangsaan dari Bakesbangpol Daerah Istimewa Yogyakarta
NGAMPILAN - Kamis (16/02/2023) bertempat di pendopo Kemantren Ngampilan telah dilaksanakan Kegiatan Sinau Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Sinau Pancasila dan Wawasan kebangsaan ini merupakan amanat dari Perda DIY Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.
Acara dibuka dengan sambutan Mantri Pamong Praja Kemantren Ngampilan, Ibu Endah Dwi Dinyastuti, S.E., M.M.
Dalam sambutanya Mantri Pamong Praja mengucapkan terimakasih terhadap Bakesbangpol DIY yang telah mengadakan kegiatan Sinau Pancasila dan Wawasan Kebangsaan , dan semoga materi yang didapatkan dari kegiatan ini dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari guna menjaga kesatuan, persatuan dan kebhinekaan dalam hidup bermasyarakat.
Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan dari Anggota Komisi A DPRD Kota Yogyakarta Ibu Dra. Hj. Siti Nurjanah.
" Tujuan dibentuknya Perda DIY Nomor 1 Tahun 2022 adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik pancasila dengan tujuan, jika amalan pancasila diterapkan dalam kehidupan masyarakat maka tujuan selanjutnya untuk menciptakan kerukunan dimasyarakat, kerukunan antar umat beragama dan kerukunan internal umat beragama dapat tercapai."
Acara kemudian dibuka oleh Kepala Bakesbangpol DIY yang dalam kesempatan kali ini diwakili oleh Ahli Muda Penggerak Swadaya Masyarakat Ibu Embay Baitiyah.
" Pemilu 2024 dapat menjadi Konsolidasi Demokrasi tetapi juga dapat menjadi instrumen perpecahan / konflik. Maka dari itu Instrumen Pancasil sebagai musyawarah mufakat menjadi penting . Sehingga Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan menjadi penting karena nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat menjadi media pemersatu bangsa dan membantu mengurangi konflik di tengah masyarakat. "
Sinau Pancasila dan Wawasan Kebangsaan dilanjutkan dengan Paparan Materi oleh Narasumber dari Pusat Pendidikan Pancasila dan Karakter Universitas Negeri Yogyakarta, Bapak Prof. Marzuki.
Dalam paparanya beliau menjelaskan terkait Pancasila dan Isu-isu Kontemporer di Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satunya adalah masalah Pentingnya Toleransi dalam Bhineka Tunggal Ika. Toleransi adalah salah satu pokok untuk dapat mewujudkan semboyan Bhineka Tunggal Ika ditengak masyarakat Indonesia. Toleransi meniscayakan sikap menghargai harus aktif dan dimulai dari diri sendiri, dengan toleransi bukan orang lain yang terlebih dahulu harus menghargai kita melainkan kita sendirilah yang harus memulai untuk menghargai orang lain. Toleransi akan menjadi bermakna jika ia diikuti juga oleh pihak lain, sehingga sifatnya menjadi dua arah dan bersifat timbal balik.
Paparan kemudian dilanjutkan oleh Narasumber dari Bapak Ir. Bambang Wisaksono, MT. dari Kampus Bela Negara Universinas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta yang menyampaikan materi terkait NKRI dan Bela Negara.
" Secara ringkas, prinsip NKRI mengamanatkan kepada kita bahwa Negara Indonesia yang mewadahi bangsa kita adalah Satu-Kesatuan yang utuh, dan harus selalu diingat bahwa yang menyatukan kita adalah rasa kebangsaan, semangat, dan tekad dalam bentuk komitmen kebangsaan,dari itulah maka kita mejadi bangsa yang utuh dan bersatu. Sementara konsepsi Bela Negara dapat dibedakan secara fisik dan non-fisik. Secara fisik Bela Negara dapat dilakukan dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, sedangkan secara non-fisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan Negara dengan cara meningkatkan rasa Nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa Indonesia."
Acara kemudian dilanjutkan dengan materi dari Bapak Dr. Kholid Zulfa, M.Si., CM. dari Forum Kerukunan Umat Beragama yang menyampaikan materi terkait Wawasan Kebangsaan. Acara kemudian ditutup dengan Doa.